Saya Terima

Entah dewa mana lagi yang membuatku sepagi-pagi ini menelusuri folder yang sudah lama tak kubuka. Aku lihat di sana ada fotomu, tak ada lagi luka yang aku rasa ketika melihatnya, tak lagi muncul kata-kata puitis ketika sepintas aku melihat senyumnya.
Ah, tampaknya melepasmu aku sudah.
Dengan hati yang tak lagi waspada, kuberanikan membuka apa yang dulu sama sekali tak pernah ingin ku sentuh lagi. Di sana kamu tersenyum, melihat ke arah kamera. Foto itu aku ambil diam-diam ketika kamu mencoba memindahkan jaketku.
Walau tak lagi luka, namun aku masih ingat percakapan kita saat itu. Apa yang hendak kamu lakukan, dan juga jam berapa tepatnya kita berada di sana. Aku masih hapal caramu berjalan, masih ingat bagaimana senyummu yang merekah ketika sadar aku mengambil fotomu diam-diam. Suaramu yang buruk sekali jika bernyanyi, sedikit terpintas dibenakku. Terngiang di gendang telinga.
Kamu tidak harus merasa bersalah atas perpisahan ini. Pada akhirnya aku sadar, bahwa aku tak bisa menggenggammu. Dan aku sudah terima. Bahagiakah kamu di sana sekarang? Baikkah dia menjagamu saat ini? Aku rindu. Bukan rindu mencintaimu. Tapi aku rindu bercengkrama ketika kita masih bukan siapa-siapa.
Tak usah merasa bersalah.
Ingatlah, melepasmu aku sudah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PIDATO TERAKHIR KETUA SEMA FPD UNMA (MUSYWA 2012)

Sejarah Desa Pilangsari Kec. Jatitujuh Majalengka

5 Kritik buat Film GGS ( Ganteng-ganteng Serigala)

Bedanya Wanita yang Sudah Menikah dengan yang belum Menikah

Rupa-rupa Diuk dina Basa Sunda