Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2016

Lagi-lagi Untukmu

Kamu tidak harus cantik atau kurus atau seksi. Jika cantik dan seksi itu adalah putih karena memakai lotion kulit, berambut lurus ala model sampo, atau kurus seperti model pakaian dalam. Kamu telah cantik dan seksi dengan segala yang kamu miliki. Kamu hanya perlu tahu dan sadar bahwa tubuhmu adalah milikmu sendiri. Tak ada manusia yang berhak mengatur bagainana penampilanmu, seberapa kurus kamu atau bagaimana semestinya berpakaian. Kamu berhak tampak cantik karena kamu sadar akan potensimu sendiri. Bahwa kamu adalah penguasa tubuhmu sendiri. Kamu cantik bujan karena ingin menyenangkan orang lain. Tapi karena kamu punya sikap, pendapat dan selera akan apa itu cantik versimu sendiri yang merdeka serta berdaulat. Kamu berhak memakai atau tidak memakai atribut keyakinan yang kamu muliakan. Kamu berhak memakai penutup aurat juga rambut karena meyakini imanmu secara merdeka. Tidak ada satu orangpun yang berhak mengatakan kamu direpresi atas pilihan sadarmu. Kamu berhak mencintai...

Wahai Yang Maha Baik, Apa Kabar?

Maaf aku menulis lagi. Seperti biasa, aku hanya mencariMu ketika aku butuh. Tapi bukankah Kau mencintaiku Tuhan? Seperti Engkau mencintai tiap-tiap mahluk yang membenci maupun memujamu. Oh iya, apa kabar Tuhan? Apakah Kau masih di sana? Di satu tempat di seluruh jagat raya ini yang tak bisa aku nalar? Apakah Kau bosan Tuhan? Menjadi entitas yang maha, yang segala, yang tak ada satupun mahluk mampu menyamai segala hal yang Engkau miliki. Aku masih baik baik saja Tuhan, masih menjadi manusia, masih memiliki nurani dan semoga saja masih bersetia padanya. Karena Kau tahu Tuhan? Manusia menjadi manusia karena ia memiliki nurani, sesuatu yang membuatnya tetap berpikir jernih, tetap berpikir lurus dan tetap menjadi seseorang yang baik terlepas segala keburukan dan kejahatan yang ada di sekitarnya. Tentu Kau sudah tahu mengapa aku menulis ini, peristiwa ini sudah kau ketahui berabad lampau, jutaan tahun lalu ketika engkau belum mencipakan aku dan aku juga masih belum terpikir untuk d...

Yang ke-28 Tahun

Ada beberapa hal yang perlu kau ketahui tentang aku yang barangkali aku baru sadari setelah usiaku menjelang 30. Seperti belantara bernama Jakarta dan jalan-jalan sempit di Jogja. Kamu akan menemukan paradoks, ironi, kebohongan, dan mungkin bualan. Tapi bukankah itu tentang hidup? Jika kamu merasa ini akan sia-sia, hentikan di sini dan lanjutkan hidupmu. Jika kau merasa ini akan menjadi penting lanjutkan dan berdoalah kau tidak akan menyesal setelahnya. 1. Aku lahir 27 Mei, membuatku seorang Gemini tapi tidak murni, mungkin aku Gemini tapi menjadi Gemini adalah menjadi angin dan angin selalu menyebalkan. Berapa rambut rapi yang dirusak oleh angin? Dan berapa badai yang dihembuskan oleh angin? Mencintaiku berarti mencintai angin yang menyebalkan. 2. Aku adalah seorang sanguinis. 3. Kadang aku bukan sanguinis. 4. Aku akan menganggapmu tidak ada, jika aku peduli, seperti balita yang merasa takut. Aku akan mendiamkanmu. Jika kupikir kau cukup lucu, cukup pintar, cukup memba...

TanpaMu Rindu

Tolong ajari aku menanak nasi, agar kelak jika kau benar benar pergi aku tak perlu repot lagi menunggu kedatanganmu ajarkan pula aku menghitung dengan benar berapa butiran garam yang perlu aku tebar agar telur goreng ini menjadi sedap biar mulutku tak lagi manja menunggumu ajarkan aku mengaduk teh dengan benar ke arah mana ia mesti diputar agar aku tak perlu lagi merisak tetangga dengan bau kopi mereka yang kucampur getir haru, karena kau tak lagi akan datang pada kompor, penggorengan, dan bara yang hilang sesudah memasak pada kerinduan yang gurih selera akan lelap, dan kepergianmu direlakan. tak akan ada lagi bau goreng bawang, wangi mentega, dan juga sayur yang kelewat hambar karena kau telah pergi, memasak untuk yang lain malam ini tolong, biarkan aku memasak sekerat daging dari dadaku sehingga besok, saat aku kelaparan, aku bisa menahan kehilangan

Untukmu

Ada banyak alasan mengapa aku memutuskan jadi penulis. Ada banyak hal yang tidak bisa aku utarakan dengan bicara. Aku lebih suka menulis dan menunjukkan perasaanku melalui tulisan daripada perbincangan. Tapi bukan soal ini aku menulis. Aku berharap kamu baik-baik saja. Berharap kamu bahagia dengan siapapun kamu memulai hubungan. Terima kasih atas semua waktu, perbincangan, kebersamaan, dan perjumpaan yang pernah kita lewati bersama. Mungkin aku terlalu dungu untuk bisa memahami apa yang terjadi di antara kita. Mungkin aku juga terlalu naif berharap bahwa ini adalah yang paling akhir. Mungkin sebenarnya aku juga tidak menyadari bahwa kebersamaan kita nisbi sia-sia. Tapi bukankah kehidupan soal itu? Soal menyadari kedhaifan diri lantas menertawakannya dengan lantang. Agak susah mencerna perpisahan. Kita tidak lagi bersama, kita mungkin akan menjadi asing satu sama lain. Perpisahan bagiku seringkali berlaku seperti tamparan. Kamu tak merasakan sakit ketika peristiwa itu terjadi....

Untuk Lelaki yang kini bersama perempuan kesayanganku.

Halo Mas. Saya tahu ini mengagetkan, lebih dari itu, mungkin ini akan membuat anda tidak nyaman. Tapi kukira ini penting, mengingat mungkin dalam waktu dekat anda akan menikahi seorang perempuan istimewa. Saya tahu perempuan yang akan anda nikahi adalah orang yang luar biasa. Ia adalah perempuan yang istimewa. Perempuan yang senyumnya mampu membuat hari paling buruk menjadi indah. Perempuan yang suaranya mampu membuat beban paling berat menjadi sedikit lebih ringan. Perempuan yang akan membuat sisa hidup anda dilalui dengan kebahagiaan. Perempuan yang akan anda nikahi adalah perempuan yang hebat. Ia tidak akan tunduk hanya dengan kekerasan. Ia tidak akan diam hanya karena Mas memintanya demikian. Ia adalah pedusi, perempuan yang liat dan tangguh, yang nyalinya bisa diadu dengan semua lelaki di kolong langit ini. Ia akan menjadikan Mas yang pertama. Bukan berarti Mas adalah dunianya, perempuan yang Mas dekati dan akan nikahi ini adalah sosok yang tidak akan menyerah karena ...