Sudut Kota
Dulu, Saya sering sekali menghabiskan waktu malam Saya. Ketika perjalanan pulang dari Cirebon setaip ahir pekan di sebuah kafe yang lokasinya tak jauh dari kosan teman saya. Tempatnya nyaman, kopinya enak --atau setidaknya, cocok dengan lidah saya yang nggak expert-expert amat soal kopi, dan playlist lagu yang diputar selalu easy listening --walau akun spotifynya belum premium, padahal speakernya Harman Kardon. Saking seringnya, saya sampai punya semacam loyalty card sendiri. Tiap kali pesan minum, saya dapat satu stempel, nanti setiap saat saya bisa mengumpulkan lima stempel, saya berhak mendapatkan satu kopi gratis. Saya punya spot favorit: di pojokan. Dekat sebuah pot tanaman palem komodoria. Saya hampir selalu menjadi pengunjung yang pulang terakhir. Di detik-detik kritis sesaat sebelum jam tutup kafe. Tiap kali menjadi pengunjung yang pulang terakhir, saya selalu gelisah atas apa yang dipikirkan oleh si penjaga kafe. Apakah saya dianggap sebagai pelang...