Wajah Gelandangan
Bulan Puasa kemarin, saya mengisi semacam acara lokakarya mahasiswa di salah satu kampus di Majalengka. Acara berlangsung dari pukul tiga sore dan berakhir sekitar lima belas menit menjelang maghrib. Begitu acara selesai, saya buru-buru pamit ke panitia sebab saya keburu ingin berbuka di salah satu rumah makan langganan saya. “Nggak nunggu buka sekalian, Mas?” tanya salah satu panitia. “Nggak, Teh. Habis ini saya ada acara,” terang saya. Panitia kemudian langsung memberi saya bungkusan, lengkap dengan amplopnya. Saya terima bungkusan dan amplop tersebut dan kemudian langsung ngacir keluar. Saat sampai di tangga, seorang panitia tergopoh-gopoh mengejar saya sembari membawa nasi kotak. “Mas, ini, ada jatah makan dari panitia. Harusnya buat buka puasa, tapi karena Mas Hasan sudah pulang duluan, jadi saya kasihkan saja, siapa tahu nanti di jalan bisa dimakan,” ujarnya sembari memberikan kotak tersebut beserta tas kresek sebagai wadahnya. “Oh, Haturnuhun, Teh.” Di parkiran, sa...