Melepasmu Semoga Mampu
Bendungan Rentang, Jatitujuh Majalengka, Rabu 4 Agustus 2021 |
Sebelum Aku menulis tentangmu, izinkanlah anak kost yang kalau makan gorengan lima ngakunya tiga ini untuk mengucapkan salam..
Assalamualaikum..
Teringat pepatah lama, yang susah itu melepaskan sesuatu yang bahkan belum pernah kita miliki.
Jika kau sudah yakin bukan aku yang akan
menemanimu sampai akhir, setidaknya bisakah kau bantu doaku pada Tuhanmu?
Doakan aku mampu melepasmu secepatnya dan mudah untuk kembali percaya.
Tapi kamu juga tak usah besar kepala, tanpamu juga aku masih
bisa baik-baik saja.
Entahlah, aku sendiri masih bingung apakah aku
masih mencintaimu atau tidak. Namun yang jelas, ada sesuatu dalam dirimu yang
tak bisa kulepaskan begitu saja. Sesuatu yang sudah seperti separuh diriku
sendiri.
Kelak, Akan ada hari di mana aku tidak mencintaimu lagi.
Tidak takut bertemu senyum yang seperti itu lagi. Tidak masalah jika namamu
hilir mudik di telingaku lagi. Akan ada hari di mana aku tersadar, bahwa
mencintaimu adalah kesalahan yang cukup kulakukan sekali saja.
Mungkin doa-doaku tak disampaikan malaikat
sehingga sekuat apa pun aku berusaha, kita tetap sulit untuk bisa bersama. Atau
mungkin, doaku hadir dalam yang wujud lain; kekasihmu, penggantiku nanti.
Aku cuma meminta, lebih baik segera pergi jika maksud datangmu
hanya untuk sementara. Tak usah lama-lama, tak perlu memupuk banyak kenangan
bahagia. Aku sudah bosan dengan cinta yang sepintas tuntas.
Ya, aku memang mencintaimu. Namun bukan yang
seperti ini. Bukan berarti apa pun yang kau lakukan akan selalu bisa aku
maklumi.
Aku sedang menanti sapaan-sapaan atau
pesan-pesan pendek yang dulu selalu ada. Entahlah; mungkin sekarang baginya
rindu sudah tak sebesar dulu lagi.
Yang nggak kamu read itu rasa khawatir aku. Yang kamu sia-siain itu rasa cinta yang nggak pernah aku berikan pada orang lain selain kamu.
Kau hanya meminjam hatiku. Tak benar-benar
menginginkannya. Seperti sekedar istirahat dari lelahnya kau berjuang
memperjuangkan orang lain. Lain kali, tolong ajari aku untuk bisa seperti itu.
Aku kira mau Netap ternyata Cuma nitip.
Terakhir aku cuma minta, bantu doaku. Berdoalah pada Tuhanmu. Jika
memang kita diam-diam saling sayang, doakanlah untuk ada jalan.
Komentar
Posting Komentar