Jingga Dalam Dada



Juni itu ibarat senja. Dalam satu hari, mungkin kamu nggak akan bisa melihat senja sebanyak kamu melihat siang, malam, atau pagi hari. Kamu mungkin nggak bisa melihat Juni secantik dan semodis  wanita  yang lain, tapi ada satu hal yang membuat Juni begitu istimewa serupa senja. Kesederhanaannya. Walaupun senja datangnya hanya sebentar, semua orang yang melihatnya akan terpukau dan termenung karena sangat kagum akan senja. Aku sampai sekarang masih belum melihat ada orang yang tidak suka dengan senja. Dan Juni itu seperti senja, kita tidak bisa membuat orang-orang yang belum pernah melihat senja untuk merasakan keindahan senja apabila kita menceritakannya, kita tidak bisa. Sama seperti kamu, sebanyak apapun aku menjelaskan tentang Juni, aku nggak akan bisa mengubah pandangan kamu terhadapnya. 
Oleh sebab itu aku membiarkan kamu untuk melihat senjaku. Melihat keindahanya sendiri, dengan mata kepalamu sendiri. Seindah apapun pagi yang pernah kamu lihat, rasa-rasanya semua akan sirna jika dibandingkan dengan indahnya senja ketika kamu merasakannya sendiri. Nah Dra, itulah Juni aku. Sang Senja yang selalu indah di mata aku.”
“Senja memang selalu indah ya.” gumamku pelan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PIDATO TERAKHIR KETUA SEMA FPD UNMA (MUSYWA 2012)

Sejarah Desa Pilangsari Kec. Jatitujuh Majalengka

5 Kritik buat Film GGS ( Ganteng-ganteng Serigala)

Bedanya Wanita yang Sudah Menikah dengan yang belum Menikah

Rupa-rupa Diuk dina Basa Sunda