Hope
Hari ini, tepat 27 hari yang lalu, saya tidak bertemu dengan perempuan trengginas bernama Kurnia Ilahi ini. Perpisahan yang tentu saja menjadi babak besar dalam hidup saya. Berpisah (sementara) dengannya membuat saya yakin bahwa masa depan saya tak akan suram-suram amat. Pada satu titik, ia memang perempuan yang sangat menjengkelkan.. Ia sering sekali mewanti-wanti saya agar hemat namun dirinya sendiri sering kalap dalam urusan belanja sandang dan pangan. Ia juga sering (lebih tepatnya, selalu). Sekian bulan kami bersama, kami banyak berselisih paham, kami sering berdebat, saya tak pernah segan untuk membantahnya, begitu pula sebaliknya, dan yang pasti, selayaknya pasangan lainnya, kami kerap adu mulut (baik dalam arti yang sebenarnya maupun tidak). Namun pada titik yang lain, ia juga perempuan yang begitu melegakan. Tak terhitung berapa banyak masalah besar yang kemudian terasa menjadi sepele belaka hanya karena saya merebahkan diri lalu memeluknya. M...