Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Hope

Gambar
  Hari ini, tepat 27 hari   yang lalu, saya tidak bertemu dengan perempuan trengginas bernama Kurnia Ilahi ini.  Perpisahan   yang tentu saja menjadi babak besar dalam hidup saya. Berpisah (sementara) dengannya membuat saya yakin bahwa masa depan saya tak akan suram-suram amat. Pada satu titik, ia memang perempuan yang sangat menjengkelkan.. Ia sering sekali mewanti-wanti saya agar hemat namun dirinya sendiri sering kalap dalam urusan belanja sandang dan pangan. Ia juga sering (lebih tepatnya, selalu). Sekian bulan kami bersama, kami banyak berselisih paham, kami sering berdebat, saya tak pernah segan untuk membantahnya, begitu pula sebaliknya, dan yang pasti, selayaknya pasangan lainnya, kami kerap adu mulut (baik dalam arti yang sebenarnya maupun tidak). Namun pada titik yang lain, ia juga perempuan yang begitu melegakan. Tak terhitung berapa banyak masalah besar yang kemudian terasa menjadi sepele belaka hanya karena saya merebahkan diri lalu memeluknya. M...

Dari sosok si Doel Kita Bisa Belajar Banyak Hal

Gambar
Dalam serial legendaris Si Doel Anak Sekolahan, sosok Kasdoellah alias Doel digambarkan sebagai sosok cerdas dan terampil. Sosok lelananging jagad. Cakep (konon katanya, di jaman segitu, kumis ala-ala Doel itu memang mempesona), berpendidikan, taat pada orang tua, berwibawa, bisa diandalkan, menjadi rebutan banyak perempuan, dan tentu saja, saleh. Kerjaannya saja sembahyang dan mengaji. Sebagai sosok pria yang nyaris sempurna —saya katakan nyaris karena ia tidak kaya, Doel benar-benar mampu menjadi gambaran yang sahih atas sosok lelaki Betawi idaman. Kendati demikian, kelak, pada perkembangannya, nasib Doel ternyata nggak baik-baik amat. Pernikahannya dengan Sarah pada akhirnya kandas. Nasib ekonominya juga buruk, sebab ia bahkan sampai menganggur dan sempat bekerja serabutan. Kalau seandainya serial Si Doel bertahan sampai sekarang, mungkin sekarang ia sudah jadi peserta program Kartu Prakerja. Kalau mau merunut pada karakter sosok Doel, ketidaksuksesan Doel memang cukup beralasan. Do...

Kalau Ada Yang Curhat, Tugas Kita Cuma Pendengar Setia. Jangan Bandingin Masalah!

Gambar
Curhat, atau istilah koplonya: sambat, berfungsi mengurangi beban masalah si pelaku curhat. Siapa sih manusia yang tidak memiliki masalah? Kalau ada yang mengaku tidak memiliki masalah, bisa jadi dia adalah sumber masalah. Bisa jadi lho. Orang kalau udah curhat, jelas butuh perhatian. Minimal biar ada yang bisa menyalurkan energi positif ke dirinya agar bisa bangkit dan semangat lagi menjalani kehidupan yang gini-gini aja. Nah, acara yang diharapkan bisa mengurangi masalah ini kadang malah bikin masalah baru. Seringnya masalah baru berasal dari lawan bicara yang diajak curhat. Orang yang dicurhati malah membandingkan masalahnya di masa lalu dengan masalah si pasien curhat. Kadang sih ceritanya dibikin drama agak ngenes-ngenes, walau itu cerita asli. “Yang tabah ya. Kamu belum seberapa, kok. Aku dulu tuh begini begono… begunu….” “Kamu belum ada apa-apanya. Aku tuh kayak gini, gini, dan gini pas waktu itu.” Respons seperti ini datangnya bisa dari siapa saja. Orang terdekat sekalipun kaya...

Untir-untir

Gambar
Salah satu kaleng Astor yang menumpuk di rumah saya akhirnya bisa dimanfaatkan. Kali ini untuk menampung cemilan kiriman emak: untir-untir. Sungguh, rasanya benar-benar menyenangkan bisa nglethaki untir-untir di sore hari sambil baca buku di halaman rumah. Biasanya sih astor. Tapi karena hari ini nggak ada astor, untir-untir pun juga nggak kalah. Pokoknya tak ada rotan raam punjabi. Saya suka dua cemilan ini: astor dan untir-untir. Dua cemilan yang sejatinya bukanlah cemilan biasa, melainkan cemilan yang dibikin khusus dengan pendekatan biologi molekuler. Lihat saja, baik untir-untir maupun astor sama-sama dibikin dengan meniru struktur rantai DNA helix ganda.