SEULAS SENYUM
Mungkin, untuk sebagian orang tersenyum itu hanya diberikan kepada orang yang sangat berarti dalam hidupnya. Tentu saja itu tidak sepenuhnya keliru. Hanya saja perlu disadari bahwa senyuman dalam rangka melayani publik juga perlu dilakukan.
Sering saya menemukan pelayan toko yang cemberut pada saat saya mau bayar. Mau bayar lho, bukan ngutang.
Ada customer service yang menjawab sambil liat monitor, ga sedikitpun ngelirik ke muka saya. Mungkin dia tahu akan bahaya jika menatap wajah ini (kapelet). Hahahaha
Ada petugas pendaftaran di puskesmas yang jutek setengah mati. Ada staf TU universitas yang wajahnya garang setiap hari. Ada penjual sayur di pasar yang lupa arti keramahan. Masih banyak lagi yang lainnya dan itulah fenomena yang sering kita temui dalam pelayanan di negara kita.
Padahal seulas senyum saja kau berikan, bisa menjadi pelepas penat setelah berjam-jam mengantri nunggu giliran. Ini mah sudah antri, pelayanannya jutek lagi, meni hayang ninggang. Hahahaha
Coba bedakan kalau kita datang ke bank. Mereka sudah menerapkan pelayan prima. Kenyamanan nasabah adalah yang utama. Antara yang mau ngutang sama yang mau nabung dilayani dengan ramah. Malahan kalau rasa Ge-er nya tingkat tinggi bakal merasa si mbak ini tertarik sama kita.
***
Islam mengajarkan kepada kita untuk tidak bermuka masam pada saat bertemu orang lain. Artinya harus senyum atau ramah. Nabi Muhammad juga memberikan teladan kepada kita tentang perilaku ramah. Bahkan Nabi tidak pandang bulu, pada orang yang menyakitinya pun dia tetap terima dengan penuh keramahan. Perilaku baik Nabi ini yang semestinya kita terapkan dalam pelayanan kita pada orang lain.
Dalam sebuah kisah dikatakan bahwa Nabi sangat lembut ketika menyuapi seorang pengemis Yahudi yang buta. Sambil disuapi pengemis tersebut menjelek-jelekkan Nabi. Tapi Nabi diam saja dan menyuapinya dengan lembut dan penuh ketulusan.
Coba kalau kita yang menyuapi pengemis buta itu. Kebayang tuh muka pengemis udah ditumpahi kuah sayur sama mangkuknya. Hahahaha
Jadi, melayani dengan ramah adalah ciri pengikut Nabi Muhammad. Salah satu ciri keramahan itu adalah dengan senyum. Maka layanilah orang lain sambil tersenyum. Dan itu tidak akan mengurangi kegagahan atau kecantikanmu sedikitpun.
Komentar
Posting Komentar