Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Orang yang Kamu Kagumi, Ternyata ga Sempurna-sempurna Banget..

Kamu punya idola atau orang yang dikagumi? Pernah berkhayal jadi orang yang paling beruntung untuk mendampinginya seumur hidup (lalu patah hati ketika mereka melepas masa lajang)? Kasihan. Chelsea Islan, Dian Sastro, atau Song Hye Kyo begitu cantik inosen, membuat para lelaki ingin jadi pahlawan penyelamat dan pemberi nafkah happy ever after . Oki Antara, Lee Min Ho, atau Robert Pattison membuat perempuan berkhayal jadi putri yang diculik monster jahat, lalu direbut kembali oleh pangeran tampan dari atas kuda putih. Panah asmara juga sering menancap lewat getaran suara. Yang lelaki terbuai mendengarkan suara (dan menyaksikan kecantikan) Raisa, Isyana, JKT48, atau SNSD. Yang perempuan serasa terbang ke awan putih sambil membayangkan hidup dalam video klip ketika mendengarkan gelombang cinta dari Afgan, Marcel, atau Rain Han Ye Seul. Sebetulnya saya enggak tega membuyarkan khayalan kalian semua. Tapi, apa boleh bikin, ini demi kelangsungan peradaban dan hidupmu juga...

Menjadi Selingkuhan yang Baik dan Benar

Sebelum memulai tulisan ini, saya mikir berkali kali, “Pantes enggak sih semua ini diceritain ke orang-orang?” Ini cerita dulu, dulu banget. Jadi gini. Berdasarkan penelitian abal-abal yang saya tahu, sebanyak 99,97356% orang pasti menyebut “enggak enak” ketika membahas topik selingkuh: perselingkuhan, diselingkuhi ataupun menjadi selingkuhan. Tapi ini khusus bagi yang sudah punya pacar lho, ya. Kamu masih dalam tahap mbribik aja masih kangelan , ya enggak usah kegeeran. Mari fokus di bagian “jadi selingkuhan” dulu. He’em. Jadi orang ketiga: pihak yang sering dijadikan kambing hitam atas rusaknya hubungan orang lain, perebut pacar orang, atau apalah istilah kejam lainnya. Sebetulnya menjadi selingkuhan itu rasanya enggak kalah pahit dari yang diselingkuhi, lho. Wong sama-sama dibohongi, sama-sama rugi, ya sama-sama diselingkuhi juga. Tapi, ya apa boleh buat, selalu saja mereka dituduh sebagai akar terjadinya kerusakan. Tapi itu kalau posisinya kita enggak tahu tela...

Further Down The Line

Kita tak sengaja bertemu di suatu keadaan, kita dikenalkan tanpa pernah ada rencana kenal sebelumnya. Aku tersenyum bahkan sebelum kudengar kau berbicara saat itu.  Aku sadar semakin hari kita tak semakin muda. Suatu saat kita harus berhenti bermain-main seperti ini. Ya walaupun kita tak ingin, tapi hidup haruslah seperti itu. Aku penasaran apakah kau masih mengingat aku? Aku mendengar kabar kau sekarang tengah melayangkan Akadmu dan akan menikah dengan bahagia.  Apa kau masih ingat dulu aku pernah mengatakan padamu aku akan terus mencintaimu lebih dalam dari dalamnya samudra? Aku tahu. Aku tahu kisah kita ini telah berakhir. Tapi masih ingatkah kau? Suatu saat di masa depan nanti mungkin kita bisa bersama. Mungkin ditemani beberapa gelas kopi dan bercengkrama sejenak di suatu tempat. Berbicara panjang lebar tentang hari-hari di mana kita dulu masih bersama. Mungkin nanti, entah kapan. Aku akan menemukanmu di sana. Di suatu waktu di masa depan di mana kita bis...