Bayangan Mantan
“Tiada keadaan yang paling menggelisahkan selain keadaan saat terkenang bayangan mantan,” kata Fajar seraya menirukan intonasi sang khotib yang berbicara di mimbar. Waktunya pas, pas kebetulan Jum’atan. Fajar adalah temanku di kampus. Suka baper. Dan saking bapernya, melihat abang tukang ojek boncengan melintas di jalan raya samping kampus saja iri, lalu berujar ke teman-teman: abang gojek aja berpasangan, aku kapan ya . Selepas berkata demikian, dia langsung mengambil tisu di tasnya, pergi ke toilet dan mengusap air matanya di sana. “Lho kok bisa begitu?” Aku yang duduk di sampingnya kaget. Pikiran yang sedari tadi fokus pada khotib yang sedang menyalahkan dan mengkafirkan orang lain pecah. “Berani-beraninya kamu bikin fatwa tanpa minta restu dari MUI.” “Bayangan mantan itu lebih berbahaya, lebih mematikan ketimbang rokok”. Dia melanjutkan pernyataannya tanpa sedikitpun menghiraukan interupsiku. “Lho lho, sekarang kok malah nyambung ke masalah rokok. Awas kedengaran ak...